MODALKU dari HUTANG BANK
Benar2 terpuruk ketika suamiku sebulan harus membayar cicilan hutang & bunga 60jt . Tentu heran ya teman2 , berapa hutangnya?
Suamiku memang suka berspekulasi , beli tanah dengan harapan nanti di jual lagi dapat untung dg modal hutang bank , dari fihak bank juga terus menawarkan kredit lagi ,,, sekali dua kali untung, dibelikan lagi dst ,,, untuk yg terakhir senilai 2M cair , sehingga total mencapai 3M .
Disini kita mulai terasa ...
Duit terasa banyak , rupanya keuntungan habis untuk bayar cicilan , seolah olah ada untung tapi sebenarnya rugi karena untungnya sdh untuk bayar cicilan itupun masih kurang , tanah2 yg dibeli dijual lagi nggak laku laku akhirnya dijual rugi , bahkan tanah 2 M dijual lagi susah , penawaran dibawah harga karena itu terpaksa dijual rugi karena harus terus bayar cicilan bank.
Semakin hari semakin bingung untuk pembayaran mampunya untuk bunganya saja itu pun mengambil dana sirkulasi toko material trus menggerus , untuk mendapatkan uang kontan terpaksa jual semen dll dg harga rugi ..
Pusiiing!!!!
Siang malam nggak bisa tidur , wajah kusut , semua serba salah, marah terus bawaannya. Jantung berdebar debar ,
tak berani menghadapi orang , terbayang hutang menggunung .. tak dapat membayar..bingung saat jatuh tempo pembayaran.
Rumah tertutup rapat sepi atau sengaja pergi jauh utk menghilangkan penat pikiran kacau ,
stress !!!!
Hancur hancur semua perekonomian kami ..
Lalu ada teman yg mengingatkan , suamipun mulai tersadar penyebab semua ini adalah riba
akhirnya rumah yg kami tempati terjual , toko tempat usaha matrial turut habis untuk menutup hutang.
Kami tinggal di rumah kontrakan sampai untuk makan bingung, apa lagi untuk bayar sekolah anak2 tambah bingung..
Saudara ,teman2 dulu yg sering bersama, kesusahan mereka dibantu suami saat kami jatuh butuh support , pergi hilang satu persatu bahkan ada yg mengolok olok ,,
Sakitttt rasanya...
Kami taubat & bertekat merangkak mulai dari titik nol kembali ...
Allah jelas satu satunya penolong kami...
Alhamdulillah , Allah maha mendengar jeritan hati kami , pertolongan-Nya mengirim satu teman baik yg mengerti keadaan turut membantu sedikit2 finansial. Mengajak taubat & bangkit lagi.
Dia beli rumah disuruhnya merehap jadi rumah kos , dibuat menjadi 30 kamar , kesepakatan kita bila dijual lagi keuntungan dibagi dua..
Bimsalabim seperti sulap !!!
Belum sampai rumah itu selesai dibangun sdh ada yang mau beli untuk asrama.
Tanah yg baru DP ditawarkan sdh ada yg mau beli ..
Dapat untung besar ..
Alhamdulillah,
Alhamdulillah,
Alhamdulillah,
Sujud syukur... doa,,
Sujud syukur... doa,, dst...
Begitu terus,,,..... sampai sekitar 3 tahun memulihkan perekonomian tanpa riba.
Alhamdulillah saat ini sdh kembali normal , toko matrial kembali walau, tempat berbeda , buat rumah kos yg tadinya cuma 10 kamar , kini cari lahan baru dikembangkan jadi 60 kamar. Anak2 sekolah lancar.. bahkan sdh ada yg selesai.
Nb: semoga kisah ini bisa menjadi pengingat kepada kita
0 Comments