Pandangan Manusia Menuruti Atau mengumbar Hawa Nafsu!!
Saya makan karena lapar. Setelah kenyang, karena makanannya enak, saya ingin tambah lagi. Tambahan itu bukan lagi pemenuhan kebutuhan. Itu sudah menuruti nafsu. Bolehkah?. Silakan tambah, konsekuensinya Anda tanggung. Makan berlebihan secara jangka panjang bisa berefek negatif pada kesehatan Anda. Anda lakukan, silakan tanggung konsekuensinya.
Nasihat saya selalu begitu. Saya tidak menasihati orang, misalnya, jangan berzina. Mau berzina, silahkan. Tanggunglah konsekuensinya. Bagi saya berzina itu tidak baik, tidak pula buruk. Sederhananya, itu bukan urusan saya.
Manusia punya hawa nafsu. Sampai sejauh mana nafsu itu akan dia turuti, itu kebebasan dia, selama tidak merugikan orang lain. Jadi, orang mau foya-foya, mau berzina, itu bukan urusan saya. Jangankan mencegah, mencela saja tidak.
Menuruti hawa nafsu itu mendatangkan kesenangan. Itu bisa jadi bibit kebahagiaan. Tapi kita tahu bahwa kalau berlebihan, itu tidak baik. Siapa yang menentukan berlebihan atau tidaknya? Pelakunya sendiri. Makanya orang lain tidak perlu mengatur kehidupan orang lain. Tentukan sendiri batasnya, tanggung sendiri konsekuensinya.
Tidak Mengumbar Hawa Nafsu.
Bagi orang-orang beriman, dunia sering digambarkan sebagai sesuatu yang buruk. Tempat mengumbar nafsu, membuat orang lupa diri. Karena itu, orang-orang diajak untuk ingat mati. Ingat bahwa ada kehidupan setelah mati. Agar kehidupan setelah mati itu aman, bebas dari murka dan hukuman Tuhan, baik-baiklah selama hidup di dunia. Jangan mengumbar hawa nafsu. Banyak-banyaklah beribadah dan berbagi pada orang lain.
Sebenarnya mengumbar hawa nafsu itu bagaimana sih? Yang menganjurkan untuk tidak mengumbar hawa nafsu itu sering kali rumahnya mewah banget, mobil mewahnya banyak, masih ditambah lagi dengan motor-motor mewah, plus istri yang lebih dari satu pula. Sepemahaman saya, tidak mengumbar hawa nafsu itu adalah menggunakan harta untuk memenuhi kebutuhan saja. Kalau mobil mewah dikoleksi, itu pasti mengumbar hawa nafsu.
Saya tidak punya sesuatu untuk dikejar. Saya bermimpi, saya bekerja keras untuk mewujudkan mimpi itu. Saya hanya menikmati hidup. Bekerja itu nikmat. Bekerja memberi kesempatan untuk belajar hal-hal baru. Mendapat pengetahuan dan keterampilan baru itu menyenangkan. Tentu saja saya mencari uang. Mendapat uang itu menyenangkan. Dengan uang itu saya menghidupi keluarga. Memenuhi kebutuhan mereka, sesekali memenuhi keinginan mereka, membuat mereka merasa senang.
Hidup juga untuk berbagi. Berbagi pengetahuan dan pengalaman, berbagi penghasilan. Membantu orang lain, membuat hidup mereka lebih baik. Lagi-lagi itu dilakukan, karena berbagi itu menyenangkan.
Gambar ilustrasi harta kekayaan logam dan emas batangan.
Saya berbuat baik karena berbuat baik itu membuat saya nyaman dan bahagia. Saya tak berbuat buruk karena itu membuat saya dan orang lain tak nyaman.
Saya tak butuh janji atau imbalan dari orang lain apapun itu, berbuat baik adalah bagian dari perwujudan pribadi seseorang.
Keadaan atau lingkungan bisa saja memaksamu, tapi tindakan yang akan kamu ambil adalah pilihanmu. Apa yang akan terjadi, kau tentukan sendiri.
Karena itu keadaan yang sama berefek berbeda-beda terhadap setiap orang. Efeknya tergantung pada pilihan-pilihan yang dibuat orang itu, baik di masa lalu maupun di masa depan.
0 Comments